Surabaya Raih Penghargaan Lee Kwan Yew

Dilihat 0 kali


Surabaya-Jtn
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama forum Pimpinan Daerah (Forpimda) melakukan arak-arakan keliling Kota Surabaya, Selasa, atas keberhasilan Kota Pahlawan menyabet penghargaan internasional Lee Kwan Yew World City Prize Kategori Special Mention di Singapura pada Senin (9/7/2018).
   
Selain membawa penghargaan Lee Kwan Yew, Risma juga memamerkan dua penghargaan internasional 2018 lainnya, yaitu ASEAN Tourism Forum (ATF) di Thailand dan OpenGov Asia Recognition of Excellence di Jakarta. Tiga penghargaan tingkat internasional ini akan diarak keliling Kota Surabaya.

Saat arak-arakan, Risma naik mobil jeep tahun 60/70-an dan menyapa warga sekaligus berinteraksi untuk berterima kasih kepada warga agar menjaga sekaligus menambah rasa cintanya terhadap kota ini.
   
"Arak-arakan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi yang diberikan Pemkot Surabaya kepada warga kota. Bahkan, keberhasilan Surabaya meraih penghargaan ini juga dipengaruhi peran serta dari warga kota yang turut membangun kota, utamanya di perkampungan," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser.
   
Adapun rute arak-arakan itu dimulai dari Korem 084/Bhaskara Jaya kemudian berjalan ke arah Jalan A. Yani (frontage Barat) โ€“ Jalan Wonokromo โ€“ Jalan Raya Darmo โ€“ Urip Sumoharjo โ€“ Jalan Basuki Rahmat โ€“ Jalan Gubernur Suryo โ€“ Jalan Yos Sudarso โ€“ Jalan Walikota Mustajab โ€“ Balai Kota Surabaya (sisi pintu selatan).

Kota Surabaya dinilai layak menerima penghargaan ini karena mampu menciptakan masyarakat perkotaan yang layak ditinggali, menjaga kampung serta meningkatkan perekonomian UMKM melalui program Kampung Unggulan dan Pahlawan Ekonomi.
   
"Surabaya dinilai sebagai kota yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan kota lain di dunia," katanya.

Keunikan Surabaya dapat dilihat dari perkampungan yang ada di Surabaya yang memiliki struktur tematik yang beragam.  Adanya pembenahan di perkampungan seperti saluran, paving, akses pelayananan Taman baca, lapangan olahraga, boarding learning center dan pelayanan kesehatan puskesmas yang tersedia di dalam kampung.
   
Mantan Camat Sukolilo tersebut menuturkan, penghargaan dua tahun sekali ini merupakan sesuatu yang membanggakan bagi Kota Surabaya. Sebab, di tahun 2014, Surabaya sempat mengikuti penjurian Lee Kwan Yew namun kalah.
   
Kini pada 2018, kata dia, Kota Pahlawan akhirnya mampu memperoleh penghargaan ini berkat sinergitas seluruh stakeholder baik yang ada di lingkungan Pemkot maupun warga Surabaya.
 "Ini kerja keras seluruh stakeholder dan itu sudah dapat dibuktikan dengan nyata," ujarnya.
   
Dengan adanya penghargaan ini, kata dia, Surabaya dapat disejajarkan dengan negara-negara internasional lainnya seperti Kazan (Rusia), Hamburg (Jerman) dan Tokyo (Jepang) yang sama-sama menerima penghargaan Lee Kuan Yew tahun 2018 di Singapura. (JT/Jtn)



Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss

@Redaksi Jawatimurnews

Sumber : JTN Media Network

 THE GREEN NEWS JTN
Previous Post Next Post

Contact Form

Aklamasi, Aktivis PENA 98 Pimpin Ikatan Alumni Athirah | Tak Ada Toleransi Halinar Rutan Rengat Gelar Razia Gabungan Bersama APH | Reinterpretasi Budaya Indonesia di Hong Kong oleh Tim Desainer Muda Fashion Program BINUS University | 30+ Beauty Creator Meriahkan Workshop Geng Glowing x Sociolla! | KAI Daop 8 Surabaya Gaungkan Semangat Keberlanjutan di Hari Bumi 2025 Lewat Aksi Nyata dan Inovasi | Mahasiswa Program Japanese Popular Culture BINUS University Tunjukkan Inovasi Bisnis di YUME PRO x KAJI Pitching Event | Menjawab Tantangan Industri: Peran AI dalam Proses SDM di Tengah Disrupsi | Polres Bojonegoro Raih Penghargaan dari PMI sebagai Pendonor Darah Terbanyak | Dua nelayan dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan (Laka) laut | PP Muhammadiyah Majelis Diktilitbang Bersama UMSIDA Melaksanakan Pendampingan Keuangan STAIM Tulungagung | mas tamvan