Dilihat 0 kali
Surabaya-Jtn
DPD Pemuda LIRA (Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat) menolak keras sosialisasi dan deklarasi #2019gantipresiden.
Imam juga menyampaikan, "karena itulah saya sudah menginstruksikan kepada seluruh pengurus DPD LIRA Jawa Timur dan beserta seluruh jajaran DEPICAB, untuk lebih mencermati dan dapat bersikap bijak dalam menyampaikan kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh undang-undang,"
pungkas Advokat handal Jawa Timur yang juga aktivis FKJ (Forum Kebangsaan Jawa TImur), mengakhiri wawancara. (Jtn-Red)
![]() |
Foto: Ketua DPD Pemuda LIRA Jawa Timur Imam Syafi'i bersama jajaran pengurus DPD pemuda LIRA |
Surabaya-Jtn
DPD Pemuda LIRA (Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat) menolak keras sosialisasi dan deklarasi #2019gantipresiden.
Imam Syafi'i selaku Ketua DPD Pemuda LIRA Jawa Timur, kepada Jtn menyatakan ;
"kami dari DPD Pemuda LIRA Jawa TImur tidak menyetujui acara acara yang mengatasnamakan sosialisasi atau kampanye Ganti Presiden 2019".
"Adapun di Medsos telah banyak kita jumpai penggunaan tagar #2019gantipresiden, saya atas nama DPD Lira Jawa Timur dan seluruh jajaran menyatakan bahwa acara acara sosialisasi semacam adalah kampanye terselubung yang merupakan sebuah Black Campaign yang tidak mendidik yang menjurus kepada caracter assasination dan keberpihakan, dalam proses berpolitik menuju cita cita bersama sebuah Pesta Raya Demokrasi yang jujur, adil bermartabat dan damai". Tegasnya.
"Adapun di Medsos telah banyak kita jumpai penggunaan tagar #2019gantipresiden, saya atas nama DPD Lira Jawa Timur dan seluruh jajaran menyatakan bahwa acara acara sosialisasi semacam adalah kampanye terselubung yang merupakan sebuah Black Campaign yang tidak mendidik yang menjurus kepada caracter assasination dan keberpihakan, dalam proses berpolitik menuju cita cita bersama sebuah Pesta Raya Demokrasi yang jujur, adil bermartabat dan damai". Tegasnya.
Imam juga menyampaikan, "karena itulah saya sudah menginstruksikan kepada seluruh pengurus DPD LIRA Jawa Timur dan beserta seluruh jajaran DEPICAB, untuk lebih mencermati dan dapat bersikap bijak dalam menyampaikan kebebasan berpendapat yang dilindungi oleh undang-undang,"
pungkas Advokat handal Jawa Timur yang juga aktivis FKJ (Forum Kebangsaan Jawa TImur), mengakhiri wawancara. (Jtn-Red)
@Redaksi Jawatimurnews
Sumber : JTN Media Network
