Dilihat 0 kali
OPINI - Indonesia merupakan sentra kopi dunia, berbagai aroma dan cita rasa kopi terkenal dunia dihasilkan dari bumi nusantara.
Sebagai komoditi yang sudah turun temurun dan tidak pernah lekang oleh waktu kopi semakin hari akan semakin diperbincangkan mengingat kopi merupakan penggugah semangat penikmatnya.
Dalam menangkap peluang tersebut KUP SUTA NUSANTARA telah melakukan kajian strategis dan melakukan survey ke hampir seluruh pelosok Nusantara sehingga memahami karakteristik cita rasa kopi nusantara dari Aceh sampai Papua.
Dengan semakin banyaknya minat sahabat Suta Nusantara yang menggeluti usaha perkopian di daerah maka pimpinan pusat akan memberikan perhatian khusus dalam pengembangan kopi di nusantara baik didalam usaha tani maupun produksi dan pengolahan serta permodalan dan investasi.
Terkait hal tesebut KUP SUTA NUSANTARA akan membentuk sebuah jaringan dengan tahap uji coba di lapangan pembuatan pembibitan kopi lalu dilanjutkan dengan proses pengolahan kopi secara modern yang bisa menambah nilai jual kopi tersebut.
KUP Sentra Usaha Tani Nusantara atau SUTA NUSANTARA akan mendirikan sekolah khusus kopi karena dirasa sangat penting kedepannya sebagai upaya untuk memajukan dan riset tentang kegunaan serta khasiat kopi.
Untuk masalah permodalan KUP Suta Nusantara sudah menjalin beberapa kerjasama dengan lembaga keuangan untuk membentuk badan usaha permodalan yang mana nanti badan ini mengatur managemen permodalan serta distribusi agar bisa menembus pasar internasional.
Standart kompetensi yang dimiliki kader Suta Nusantara harus bisa lebih di tingkatkan dengan tidak monoton mengikuti standart pembibitan, pengolahan hasil, serta menjajaki peluang pasar yang semakin besar dari tahun ketahun.
Drs Dadung Hari Setyo memberikan contoh seperti saudara Zam zam Mubarok dari aceh salah satu pemuda kreatif yang bisa memberikan edukasi dibidang perkopian yang sekarang sudah go internasional.
Dalam waktu dekat ini KUP SUTA NUSANTARA akan melakukan pengembangan sentra pembibitan kopi unggul di berbagai daerah dan setiap badan kordinasi daerah ( BAKORDA ) bisa memproduksi 10.000 bibit kopi. Untuk mempercepat program tersebut akan diadakan diklat pembibitan kopi unggul yang berkualitas baik arabika maupun robusta . [JAWATIMURNEWS.COM/Red]
@Redaksi Jawatimurnews
Sumber : JTN Media Network

Tags
O P I N I