JTN UPDATE : Selasa 6 Mei 2025 12:40:28 PM

Karapan Sapi Oleh Tadjul Arifien, R

Dilihat 107 kali

 


ANGGARDAYA 

( ANGKRINGAN CAGAR BUDAYA ) 

JAWATIMURNEWS.COM

"KARAPAN SAPI"

Oleh : Tadjul Arifien R

Sapi merupakan ikon orang Madura, tapi banyak orang tidak tahu bahwa sapi Madura yg ramping, cantik berbulu kuning keemasan berasal dari Pulau Sepudi masuk Kab Sumenep. Yg diawali oleh seorang Adipati Sumenep yg ke 11 (1386-1399) yakni Arya Pulangjiwo Panembahan Wirakrama /Blingi yg keratonnya di Sepudi. Konon menurut cerita mitos sampai sekarang ada gua disana, bila waktu-waktu tertentu ada raja sapi yg sangat besat menampakkan diri pada orang yg menyepi di gua tsb.

Pada abad ke 16 datang ke Sumenep di   desa Bangkal, seorang Muballigh dari Jawa cucu dari Sunan Kudus yakni Syd Ahmadul Baidawi yg dikenal dg nama *Pangeran Katandur*

Beliau berdakwah dg memakai metode bercocok tanam, makanya dg masyarakat Sumenep disebut Pangeran Katandur.

Melihat perkembangan sapi di Sumenep kala itu, Pang. Katandur merasa prihatin, karena sapi betina saja yg diperhatikan untuk sarana membajak sawah/ladang dan diternakkan, sedang sapi jantan dijadikan pedaging (disembelih) dg demikian maka sapi jantan akan punah dan populasi sapi akan habis. Dg inisiatif beliau maka diadakan adu cepat lari sapi jantan, yg dilakukan setiap tahun bila akan masuk masa penghujan. Dan sebagai hadiah bagi pemenang yakni yg kalah membantu pemenang menggarap sawahnya secara bergotong royong. Yg kemudian merambah pada setiap desa hingga menjadi budaya bagi masyarakat Madura. Tapi sapi kerapan yg unggul selalau dari pulau Sepudi.

Hanya sejarah perjalanan (asal-usul) kerapan sapi sampai saat ini tidak pernah diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep. Bukan hanya kerapan Sapi, Saronen diciptakan Khotib Sendang (Pragaan), Topeng Dalang ciptaan Arya Wiraraja Adipati Sumenep pertama abad 13 (Soenarto Timor/1979 & B Sularso 1980), diaku Pamekasan, Ojung dari Tèngedân Batuputih diaku Situbondo. Dan bisa jadi akan banyak hingga puluhan (60 lebih) Kesenian / Budaya / Kearifan lokal Sumenep akan diaku oleh daerah lain, karena ketidak pedulian Pemerintah Kabupaten Sumenep sendiri.


_Sumber_

~ Drs Abdurrahman (Madura selayang pandang)

~ Arif Susanto, AP., MSi (Mengenal Gayam di pulau Sepudi)

~ Werdisastra (Bâbâd Songennep)

~ Zainalfattah (Sejarah TPDK Madura)

~ Soenarto Timor (Topeng Dalang di Jawa Timur)

~ Bambang Sularso (Topeng Madura)

~ dan dari berbagai buku & manuskrip yg ada pada penyusun.

@Redaksi Jawatimurnews

Sumber : JTN Media Network

Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss
 THE GREEN NEWS JTN
Previous Post Next Post

Contact Form

KAI Daop 8 Bersama Komunitas Railfans Malang Raya Peringati 15 Tahun beroperasinya KA Malabar Dan Berdirinya Komunitas Tersebut | Pengalaman Berkesan Menikmati Keindahan Alam Indonesia Melalui Jendela Kereta Panoramic | Karya, Kolaborasi, dan Kreasi: “Polapadu” DKV New Media School of Design BINUS UNIVERSITY Hadirkan Spektrum Baru Industri Kreatif | Polres Jepara Imbau Pelajar Tak Lakukan Miras Dan Konvoi Saat Kelulusan SMA | Delapan Dari 17 Taruna Akpol Raih Piala di Kejuaraan Menembak Danjen Kopassus | Seminar Nasional Penyusunan Research Outreach Sovereign Wealth Halal Fund Digelar Oleh BPKH Dan FEB UNAIR | KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025, Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan | Apa itu Sistem ERP, Jenis, Fungsi dan Contoh untuk Perusahaan | Pelindo Solusi Logistik Tegaskan Komitmen Inklusivitas Lewat Program Pemberdayaan Disabilitas | Hardiknas 2025, Bupati Lumajang Menyerahkan Hadiah Utama, Dua Paket Umroh pada Guru yang Berprestasi | mas tamvan