Catatan Akhir Tahun Yang Perlu Dibaca Ulang Bersama Maha Guru Spiritual dan Eko Sriyanto Galgendu

Dilihat 0 kali

 


ARTIKEL

Bekal spiritual untuk mendekat kepada Tuhan itu kata guru spiritual saya  yang sangat sufistik adalah kejujuran, rendah hati, ikhlas,  sabar, dan selalu tampil sederhana, tidak berlebihan, lapang dada, ikhlas, suka berbagi dan menolong siapa saja, termasuk anak kecil sekalipun. Apalagi untuk para yatim piatu.

Adapun pantangannya, cukup tidak pernah berbohong -- terurama pada diri sendiri -- pantangan untuk  mengambil hak atau milik orang lain, apalagi mencuri, menilep atau korup serta menipu rakyat.

Kecuali itu, tidak ria dan tidak sombong, tiada rasa dengki dan jumawa apalagi angkuh. Kuat dan teguh menahan amarah termasuk lapar dan dahaga seperti melakukan puasa yang menjadi salah satu cara melatih dan memperkuat diri dalam bentuk lahir dan batin.

Semua itu tetap harus diikuti oleh sikap dan sifat yang tidak tamak, tidak rakus, tidak kemaruk. Sebab sebanyak apapun harta banda serta duit yang dimiliki tidak akan berarti apa-apa bila tidak memiliki manfaat bagi orang lain. Pun nanti tidak bisa ditransfer atau dibawa masuk ke liang kubur.

Tamak, rakus dan kemaruk itu tidak cuma makan dan minum, menyalah gunakan jabatan dan wewenang, menekan dan menindas bawahan, punya pacar atau simpanan idaman yang banyak, itu sekedar birani seperti yang juga dimiliki oleh binatang. Karena dengan sikap dan sifat serta laku yang diridhoi langit itu harus amanah mawaddah dan warachmah. Sebab laku spiritual atau jalan sufi itu memang senyap dan hening, cukup lelaku saja yang nyata dengan rasa nyaman dan  ketenteraman hati. Maka itu semua nikmat itu juga dengan suka rela ingin dibagi kepada siapa pun, tanpa rasa terpaksa atau dipaksa.

Begitulah laku kaum sufi atau  para  spiritualis meniti jalan sirotal musthakin hingga mampu  menggamit hidayah, asyik menikmati mawaddah dan warachmah, tiada  pernah berhenti dan lelah sampai ke pemakaman indah bertaman asri dengan batu nisan yang terukir cantik oleh diri sendiri semasa hidup.

Hingga akhirnya para peziarah berdatang ingin berkirim do'avdan shalawat ingin  mengetuk langit sampai Tuhan membuka pintu

istana-Nya penuh senyum terkulum, penanda suka cita bahagia. Dan semua peziarah pun ikut menikmati suka ria kegembiraan itu.

Mukira, kau pun terlelap nyenyak dalam nikmat bersamaku, setelah lelah berjalan dalam kesunyian yang senyap.

Banten Timur, 31 Desember 2021


(Apin)

Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss

@Redaksi Jawatimurnews

Sumber : JTN Media Network

 THE GREEN NEWS JTN
Previous Post Next Post

Contact Form

Warga Pojok Desa Tanjung kalang Mengalami keracunan Setelah hajatan di Rumah ketua RT. | Kedubes India Perkuat Kemitraan Strategis dalam Teknologi Pertahanan Pada Forum Temu Bisnis Pertahanan Berbasis Riset dan Inovasi di Indonesia | ASRI dan Carla Skin Clinic Berkolaborasi untuk Hutan Lebih Sehat di Hari Bumi | Handara Golf & Resort Bali Perkuat Komitmen Terhadap Sustainability di Bulan Bumi Ini | Bhabinkamtibmas Polsek Prambon Tinjau Langsung Lahan Pangan Bergizi di Desa Wonoplintahan | PIK Avenue Rayakan Easter dengan Ceria Lewat Kikio Easter: Bloom dan Hop | Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine | MLV Teknologi Memperkenalkan AV System Integration untuk Meningkatkan Kolaborasi Korporat | PTPP Melunasi Obligasi dan Sukuk Mudharabah Lebih Cepat dari Tanggal Jatuh Tempo | Hisense Luncurkan Laser Berteknologi Canggih Smart Mini Projector C2 Ultra, Hadirkan Bioskop Maksimal di Setiap Suasana | mas tamvan