Sri : apa pesan untuk pembaca
dr Sanusii : saya hanya ingin kembali pada kisah masa lalu….semoga bisa jadi bahan introspeksi kita semua…..saat ini kita kehilangan Jalan pemahaman..penghayatan dan pelaksanaan akan ajaran Agama kita….Sabar dan Syukur….itu yang hilang….dahulu orang tua kita sangat mensyukuri nikmat kehidupan yang Allah berikan….mereka menjadi buruh tani…disyukuri dan dijalaninya dengan sabar dan ikhlas….bagi mereka yang penting halal….hidup tenang…tidak punya hutang…anak-anak bisa sekolah….ilmunya bermanfaat untuk agama….
Sekarang kita lihat..semua orang tidak sabar dan tidak mensyukuri apa yang menjadi kehendak Allah….semua ingin mendadak kaya….sehingga lupa akan keterbatasan yang ada…..ngotot untuk mencapainya dengan cara meminjam uang…hutang pada rentenir….panen sekali tidak bersyukur lupa diri dan perbanyak hutang…sehingga ketika gagal…yang ada adalah kecemasan…marah…hilang kesabaran…hilang keyakinan akan Allah….Ketika kita kehilangan kesabaran..ketika kita tidak mensyukuri kodrat….maka pemikiran-pemikiran kita akan selalu mendapat bisikan syaitan…terus menuntu…terus menyalahkan….tiada henti….karena ajaran oetuah…anak yang Soleh .anak yang bermanfaat itu tidak diajarkan .tapi sekolah agar bisa kaya….bukan agar bermanfaat….itulah yang terjadi saat ini….
Kita telah melupakan ajaran agama kita….kita Lupa pada Allah…itu intinya….
Semoga banjir..bencana yang menimpa dapat mengembalikan kesadaran kolektif kita bahwa Allah ingin kita ingat bahwa kekayaan yang didapat dengan merusak lingkungan yang berakibat pada kesengsaraan orang lain…itu tidak akan berkah…hanya terasa enak dilidah saja…setelah itu akan menjadikan kita manusia setengah syaiton….
Mari…mumpung belum terlalu jauh…mumpung kesolehan sosial masih ada dalam jiwa jiwa kita….cepat kembali…jika tidak kita akan kembali menjadi daerah bahula….(Ranti)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531