Sri : apa pesan untuk pembaca
dr Sanusii : saya hanya ingin kembali pada kisah masa laluโฆ.semoga bisa jadi bahan introspeksi kita semuaโฆ..saat ini kita kehilangan Jalan pemahaman..penghayatan dan pelaksanaan akan ajaran Agama kitaโฆ.Sabar dan Syukurโฆ.itu yang hilangโฆ.dahulu orang tua kita sangat mensyukuri nikmat kehidupan yang Allah berikanโฆ.mereka menjadi buruh taniโฆdisyukuri dan dijalaninya dengan sabar dan ikhlasโฆ.bagi mereka yang penting halalโฆ.hidup tenangโฆtidak punya hutangโฆanak-anak bisa sekolahโฆ.ilmunya bermanfaat untuk agamaโฆ.
Sekarang kita lihat..semua orang tidak sabar dan tidak mensyukuri apa yang menjadi kehendak Allahโฆ.semua ingin mendadak kayaโฆ.sehingga lupa akan keterbatasan yang adaโฆ..ngotot untuk mencapainya dengan cara meminjam uangโฆhutang pada rentenirโฆ.panen sekali tidak bersyukur lupa diri dan perbanyak hutangโฆsehingga ketika gagalโฆyang ada adalah kecemasanโฆmarahโฆhilang kesabaranโฆhilang keyakinan akan Allahโฆ.Ketika kita kehilangan kesabaran..ketika kita tidak mensyukuri kodratโฆ.maka pemikiran-pemikiran kita akan selalu mendapat bisikan syaitanโฆterus menuntuโฆterus menyalahkanโฆ.tiada hentiโฆ.karena ajaran oetuahโฆanak yang Soleh .anak yang bermanfaat itu tidak diajarkan .tapi sekolah agar bisa kayaโฆ.bukan agar bermanfaatโฆ.itulah yang terjadi saat iniโฆ.
Kita telah melupakan ajaran agama kitaโฆ.kita Lupa pada Allahโฆitu intinyaโฆ.
Semoga banjir..bencana yang menimpa dapat mengembalikan kesadaran kolektif kita bahwa Allah ingin kita ingat bahwa kekayaan yang didapat dengan merusak lingkungan yang berakibat pada kesengsaraan orang lainโฆitu tidak akan berkahโฆhanya terasa enak dilidah sajaโฆsetelah itu akan menjadikan kita manusia setengah syaitonโฆ.
Mariโฆmumpung belum terlalu jauhโฆmumpung kesolehan sosial masih ada dalam jiwa jiwa kitaโฆ.cepat kembaliโฆjika tidak kita akan kembali menjadi daerah bahulaโฆ.(Ranti)
No one has commented yet. Be the first!