BANYUWANGI_JAWA TIMUR
Jawatimurnews.com - Fenomena hujan es mengguyur Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Fenomena alam tak lumrah ini membuat heboh warga setempat.
Lantas apa penyebab fenomena hujan es tersebut? Berikut penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi.
Prakirawan Stasiun BMKG Kelas III Banyuwangi Anjar Triono mengatakan, fenomena hujan es yang terjadi hari ini jarang terjadi di Banyuwangi.
Sebab fenomena itu biasanya terjadi di dataran tinggi. Sementara Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran masuk kategori dataran rendah.
"Ini fenomena jarang. Biasanya di dataran tinggi seperti Malang, Bandung, Bogor. Kita belum mendapatkan informasi terkait fenomena ini," ujarnya Kamis (23/12).
Kendati demikian, kata Anjar, fenomena hujan es merupakan hal yang lumrah atau alamiah terjadi.
Faktor penyebabnya awan cumulonimbus (CB). Proses terjadinya tidak jauh berbeda dengan hujan pada umumnya. Namun yang membedakan adalah proses kondensasi atau penguapan.
Di mana saat uap air berubah menjadi partikel-partikel es yg dipengaruhi oleh suhu udara rendah di ketinggian, akibat pergerakan massa udara naik dan turun sangat kuat di dalam awan CB sehingga massa udara yg sangat kuat membentuk partikel es.
Masa uap udara panas yang naik, terbentuk awan kovektif, tumbuh menjadi awan cumulonimbus. Suhu lebih dari 70 derajat.
"Hujan kristal es itu jika turun terkena udara yang naik lebih kecil yang turun, butiran mirip hujan es," jelasnya.
Menurut Anjar, hujan es ini bersifat lokal dan terjadi hanya beberapa menit. "Hujan es sifatnya lokal dan terjadinya pun singkat tidak lama," pungkas Anjar.
(Aji)
No one has commented yet. Be the first!