GRESIK_JAWATIMUR
jawatimurnews.com - Terkait Anti Bullying, di SMA Negeri 1 Menganti Gresik telah diberlakukan pada metode pembelajaran yang diberikan kepada sejumlah murid.
Sehingga, para siswa siswi juga berkreasi dengan menampilkan beberapa drama yang terupload, melalui channel YouTube dalam peran yang ditampilkan.
"Jadi, murid di sini, setelah di berikan bekal materi tugas pembelajaran, mereka mengembangkan drama YouTube itu ada berperan sebagai siswa siswi, dan juga sebagai guru," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Menganti Gresik H. Ainur Rofiq, S.Pd., M.Pd., di ruang kerjanya, Rabu (29/12/2021).
Hal itupun juga dilakukan setiap seminggu sekali di jam luar belajar. Jadi, para guru ini memberikan materi dalam sekitar 15 modul. Maksudnya, pemberian pembelajaran agar dapat di pelajari oleh peserta didik secara mandiri.
"Peran guru inilah sebelumnya, sebagai fasilitator. Dan materi yang diberikan kepada anak langsung dari pemerintah pusat. Yang mana tersampaikan langsung oleh anak seputar pemahaman Anti Bullying," ungkapnya.
Sehingga, sisi baiknya maka dengan kebiasaan ini akan tetap tersampaikan. Dengan cara, melalui beberapa pertemuan para murid.
"Kita biasakan pastinya secara resmi atau non resmi agar tujuan tetap tersampaikan pada masing-masing anak itu," ujar Rofiq.
Oleh karenanya, lanjut Rofiq, dalam antisipasi Anti Bullying atau perundungan dan kekerasan dapat tersampaikan melalui masing-masing guru, maupun pada kegiatan Osis. Hal ini, dari yang terkecil saja yaitu, dengan panggilan tidak baik, maka perlunya untuk merubah, serta itu tidak di perbolehkan," pesan dia.
Rofiq berharap, semakin diterapkan dampak kedepan nanti akan efektif. Bahkan, dapat memaksimalkan kepada anak itu sendiri maupun ke temannya.
"Ini pun perlunya dukungan dari pemerintah, agar terus konsistensi dalam pembuatan program Anti Bullying," pintanya.
Disampaikan Rofiq, dalam hal ini di biarkan dengan panggilan tidak baik. Maka, para anak agar tetap mengingatkan.
"Menurut kami, perlunya saling mengingatkan, kenapa? Disaat kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berlangsung tanpa ada mengarah pada Bullying tersebut," tuturnya.
Jika ini dilakukan, sambung Rofiq, akan dampak pada anak dan proses belajar nanti kesannya tidak nyaman.
"Kami sampaikan, agar betul memahami terkait Anti Bullying. Termasuk, masing-masing guru, jika selama ini memanggil murid dengan panggilan tidak baik, harusnya mengubah, ataupun lebih difikirkan dengan kebiasaan itu," pungkasnya.
(ynt)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531