BANYUWANGI JAWA TIMUR
Jawatimurnews.com- Pemkab Banyuwangi tidak menutup destinasi wisata pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Namun, pengetatan destinasi wisata bakal dilakukan oleh Satgas COVID-19 Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku telah mendapatkan arahan dari Mendagri terkait pengendalian pandemi COVID-19 di masa Nataru. Penutupan destinasi wisata tidak akan dilakukan. Namun pihaknya menjamin adanya pengetatan destinasi wisata, termasuk pembatasan kunjungan wisatawan.
"Destinasi wisata juga dibuka dengan jumlah pengunjung dibatasi 75 persen. Mal juga begitu, dibuka dengan jumlah pengunjung 75 persen, bioskop dibuka 75 persen. Tempat hiburan juga tetap dibuka tapi dengan jumlah yang dibatasi," kata Ipuk kepada wartawan, Senin (13/12/2021).
Selain itu, kata Ipuk, arahan Mendagri di masa Nataru tidak boleh ada pertunjukan dengan penonton yang menyebabkan keramaian. Juga dilarang menyalakan kembang api. Menurut Ipuk destinasi wisata di Banyuwangi tetap menarik dikunjungi meski tanpa kembang api.
Aktivitas Libur Nataru di Banyuwangi Dibatasi
Ipuk mengatakan konsep berwisata saat ini sudah berubah, dari yang sebelumnya massal dan kerap menciptakan kerumunan. Saat ini konsep wisata lebih bersifat pribadi, mengunjungi destinasi ekowisata, bahkan berbentuk staycation.
"Jadi lebih ke yang private, lebih yang eco, daripada yang massal. Karena masyarakat sendiri sudah menyadari mereka, kalau ada kerumunan akan buruk buat mereka sendiri," ujar Ipuk.
Hal itu selaras dengan data kunjungan wisatawan ke destinasi Banyuwangi yang saat ini didominasi obyek wisata alam. Tahun 2019, Disbudpar Banyuwangi mencatat ada 5 juta orang masuk ke destinasi-destinasi di Bumi Blambangan.
Kemudian tahun 2020 dimana pandemi COVID-19 sudah masuk ke Indonesia, jumlahnya menjadi 2,9 juta. Destinasi wisata alam yang bersifat ekowisata, mendapatkan jumlah kunjungan yang besar dibandingkan tempat hiburan buatan.
"Jadi banyak arahan dari Mendagri terakit dengan kewaspadaan. Untuk mall, pusat-pusat perbelanjaan, masih bisa dibuka. Bahkan diberi waktu lebih panjang, terutama untuk UMKM, dari jam 9 sampai jam 10 malam. Jadi tetap waspada, tapi ekonomi tetap bisa jalan," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan banyak alternatif lain untuk memperingati Nataru tahun ini, di antaranya doa bersama secara virtual. Doa Bersama yang dilaksanakan secara daring dapat menghindarkan kerumunan dan mencegah penyebaran COVID-19.
"Doa akhir tahun misalnya, bisa dilaksanakan secara virtual," pungkas Ipuk.
(Aji)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531