BANGKALAN MADURA_JAWA TIMUR
JAWATIMURNEWS.COM - Pencegahan stunting tidak hanya dimulai pada saat anak lahir, tetapi perlu dipersiapkan menjelang menikah hingga kehamilan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) ketika kunjungan kerja ke Bangkalan. Kunker tersebut disambut langsung oleh Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron.
Kunjungan kerja Kepala BKKBN ini terkait Konsolidasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Pelaksanaan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bangkalan.
Hasto mengatakan bahwa angka stunting di Kabupaten Bangkalan masih mencapai angka 38 persen sehingga pelu upaya lebih dalam menurunkan angka kasusnya.
"Untuk membantu upaya penurunan kasus stunting, BKKBN Pusat akan melaksanakan beberapa program salah satunya yakni pendampingan keluarga untuk mencegah lahirnya anak stunting dan pemeriksaan 3 bulan sebelum nikah. Itu untuk mencegah anemia pada calon perempuan," katanya.
Untuk pendampingan kelurga sendiri, Hasto mengatakan sudah ada sekitar 2.500 pendamping termasuk bidan didalamnya. Bahkan BKKBN menambah anggaran untuk Kabupaten Bangkalan yang sebelumnya 7,2 M menjadi 10,1 M.
"Harapan kami melalui ini, akan menumbuhkan semangat serta kerja sama kita untuk menuntaskan stunting di Kabupaten Bangkalan," ungkapnya.
Sementara Bupati Bangkalan, mengatakan penuntasan stunting merupakan program prioritas pembangunan di Bangkalan. Bupati juga menyampaikan terima kasih atas berbagai pengarahan serta bantuan dari BKKBN dalam upaya percepatan penuntasan stunting di Bangkalan.
"Karena itu kami berharap sinergitas dengan berbagai pihak termasuk para pendamping untuk tetap bersemangat dalam melaksanakan berbagai program dalam upaya penurunan stunting," ujarnya.
Sumber : Jtn Media Network
(Niea)
No one has commented yet. Be the first!