Pangeran Diponegoro

Dilihat 0 kali

 


BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI JASA PARA PAHLAWANNYA

SELAMAT PAGI JTN

Pangeran Diponegoro

Lahir                      :  Yogyakarta 

                                   11 Nov 1785

Wafat.                   :   Makasar ,Sulsel

                                   8 Januari 1855

Dimakamkan Di :  Makam Pangeran Diponegoro, Makasar 

Kata Bijak            :  Hidup dan mati ada dalam genggaman Illahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalaupun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan.”


PANGERAN DIPONEGORO

SK. No.087/Tk. 1976 tgl. 06/01/1976 Sebagai Pahlawan Nasional Indonesia

Lahir di   : Yogyakarta, 11 Nov. 1785

Waffat di : Makasar-Sulsel, 08 Jan. 1855

Makam di Jalan Diponegoro Makasar. 

Meninggal di Usia 69 Thn.  

Sejarah Singkat : 

*PANGERAN DIPONEGORO*

Asal Yogyakarta

Nama Asli Raden Mas Ontowiryo lebih dikenal dengan Pangeran Diponegoro Seorang Pemimpin Perang Jawa  Terbesar melawan     Belanda (Perang Diponegoro, 1825- 1830).

Selama lima tahun memberontak, sang Pangeran telah dapat  merepotkan Belanda. 

Dipicu semakin membesar pengaruh Belanda dalam masalah-masalah kerajaan,dan penindasan terhadap rakyat semakin meningkat. Pemerintah Belanda menyewakan tanah dalam jumlah yang tidak terbatas kepada pengusaha-pengusaha swasta Belanda untuk dijadikan perkebunan-perkebunan.

Sehingga menimbulkan sikap antipati Pangeran Diponegoro, terjadilah perang Diponegoro. 

Diponegoro ditangkap dan dibawa ke utara Magelang dengan joli, kemudian dipindahkan ke kereta dengan pengawasan sangat kuat.

Pangeran Diponegoro diberikan penghargaan tertinggi oleh Dunia (UNESCO), pada 21 Juni 2013 ditetapkan Babad Diponegoro sebagai Memory of the World.

Kata-Kata Bijak Pangeran Diponegoro   *"Hidup dan mati ada dalam genggaman Illahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalaupun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan."*


Sumber : Jtn Media Network 

Direktorat K2KRS Kemsos. 

(Syarif AR. Jtn)

@Redaksi Jawatimurnews

Sumber : JTN Media Network

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.
Previous Post Next Post

Contact Form

KAI Catat Layani 4,32 Juta Pelanggan KA JJ dan Lokal Selama Angkutan Lebaran 2025 | Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga – Kini Hadir Sebuah Tempat untuk Tinggal, Menyatu, dan Menikmati | Kisah Anak Petani yang Nekat Bisnis Properti : Jatuh Bangun Ali Jadi Raja Properti | 1,2 Juta Pengguna Manfaatkan LRT Jabodebek Selama Angkutan Lebaran 2025 | Polisi Bongkar Lokasi Diduga Judi Sabung Ayam di kelurahan kec Ngronggot | Terima Pimpinan UMJ, Wamen Viva Yoga: Perguruan Tinggi Harus berkontribusi Dalam Membangun Kawasan Transmigrasi | Ngopi Bareng Wartawan, Adhy Sarphio dan Aldi Taher Bahas Pilwako Pangkalpinang | Pasar Lanang Ambarawa Heboh, laki laki paruh baya ditemukan meninggal di parit. | Wakil Ketua Komisi III DPR Apresiasi Pengungkapan Penyelundupan Sabu Jaringan Internasional oleh Polri | Sebagai Polres Penyangga, Polres Semarang bentuk Pleton Dalmas, Negosiator dan Raimas tambahan | mas tamvan(x)