Dilihat 0 kali
Suka Berlibur Ke Alam? Mungkin Kamu Punya Genetik Ini!
Suka Berlibur Ke Alam? Mungkin Kamu Punya Genetik Ini!
Oleh: Junius Halim
(mahasiswa biologi Institut Teknologi Bandung,ilmu genetika dan biologi molekuler.)
ARTIKEL KIRIMAN PEMBACA
JAWATIMURNEWS.COM | Bulan Desember tentunya merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang. Ya, bulan liburan ini dimanfaatkan orang-orang untuk membatasi diri sejenak dari penatnya pekerjaan maupun studi atau sekadar rekreasi. Momen ini akan terasa makin bermakna jika dilakukan bersama dengan keluarga, teman, atau pasangan. Oleh karena itu, perencanaan momen ini harus matang, baik dari aspek biaya maupun tujuan destinasi.
Banyak pilihan liburan yang tersedia pada zaman sekarang sesuai dengan jenis dan budget. Mulai dari yang suka belanja, berburu kuliner, penggiat budaya, hingga penikmat alam dapat dilakukan sesuai keinginan. Khususnya buat kamu yang gemar mengeksplorasi alam, mungkin kamu memiliki genetik “cinta alam” yang membuat kamu menjadi biofilia atau seseorang yang memiliki ikatan yang sangat kuat terhadap alam. Istilah ini dikemukakan oleh ahli biologi berkebangsaan Amerika Serikat, Edward O. Wilson pada tahun 1984. Ikatan terhadap alam sebenarnya sangat dekat dan berdampak terhadap kehidupan manusia. Mulai dari makanan, tempat tinggal, pekerjaan, hingga kesehatan mental dan fisik tidak terlepas dari alam. Kurangnya pengalaman di alam dapat menyebabkan peningkatan kecemasan serta depresi pada manusia.
Sebuah penelitian [1] yang dilakukan oleh para ahli dari Singapura dan Australia, menunjukkan bahwa terdapat faktor genetik yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk menikmati alam. Faktor genetik merupakan aspek yang berhubungan dengan pewarisan informasi DNA pada makhluk hidup. Partisipan dari penelitian ini terdiri lebih dari 1.000 pasang kembar di Inggris. Disimpulkan bahwa seseorang dengan genetik “cinta alam” cenderung mencari kesempatan untuk menikmati alam seperti berjalan di taman, berkebun di rumah, hingga memilih destinasi wisata yang memiliki unsur alam
Dan diduga, genetik ini diwariskan kepada keturunan, yang artinya jika seseorang memiliki genetik “cinta alam” ini, maka kemungkinan anaknya juga akan memiliki genetik tersebut. Meskipun demikian, faktor lain juga berpengaruh terhadap kecintaan seseorang kepada alam, yang meliputi pengalaman masa kecil dengan alam, lingkungan tempat tinggal, hingga hobi orang-orang di lingkungan sekitarnya. Dengan menikmati alam, seseorang akan merasa lebih tenang, rileks, serta lebih reflektif terhadap makna hidupnya. Terlebih jika memiliki genetik “cinta alam”, hasrat seseorang untuk menikmati alam akan berdampak baik pada kehidupannya dan orang-orang di sekitarnya.
Bersambung.......
Sumber_Jtm Media Network
( Team Redaksi)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531
Tags
ARTIKEL