Caption Foto : Capres 02 Prabowo dalam gelaran kampanye terakhir di GBK sabtu (10/2/2024) |
EDITORIAL,- Pasangan Capres Cawapres 02 Prabowo Gibran yang diusung oleh partai gajah. Seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan juga beberapa partai lainnya, diantaranya PSI, Partai Prima, Partai Gelora telah menyelesaikan serangkaian jadwal kampanye dengan menggelar kampanye akbar terakhir yang di gelar di GBK sabtu (10/2/2024)
Pasangan Capres Cawapres yang juga didukung oleh beberapa tokoh Nasional seperti Habib Lutfi, Gus Miftah, Erick Thohir, Titik Soeharto, Khofifah indar Parawansa, Ridwan Kamil dan banyak tokoh lainnya, pada gelaran kampanye akbar terakhir yang digelar di GBK , sabtu (10/2/2024), dihadapan 600 ribu peserta kampanye, pasangan Capres Cawaprees yang selalu menang pada tiap tiap sutvei ini semakin mempertegas program dan visi misinya
Diluar ekspektasi yang hadir diperkirakan 200 ribu peserta, dihadiri 600 ribu peserta
Minta maaf karena prediksi yang hadir 200 ribu namun ternyata 600 ribu orang yang hadir," kata Prabowo.
Yang menjadi sangat menarik pada gelaran itu Capres O2 Prabowo Subianto dalam orasi politiknya menegaskan programnya yakni program makan siang gratis bagi anak indonesia,
"Saudara saudara saya kira kalian sudah mengerti perjuangan Prabowo Gibran, kita akan kasih makan siang untuk semua anak anak Indonesia",
"yang tidak setuju, yang tidak setuju mungkin sebaiknya belajar lagi".
"yang tidak setuju anak anak Indonesia dikasih makan siang kebangetan," tegasnya dihadapan para simpatisan, relawan, dan kader kader partai pendukung yang memenuhi GBK
Berbicara tentang janji kanpanye dan yang gratis gratis bagi rakyat tentu sangat menjual dan sangat berpotensi untuk menarik suara demi memenangkan pemilu.
Janji Kampanye menjadi Mahfum untuk harus menarik, menjual dan beda dari pasangan Capres kompetitor demi memenangkan ajang Pemilu
Seperti sekolah gratis, internet gratis, kesehatan gratis, Laptop .gratis, dan hal hal gratis lainnya , dan kali ini adalah "makan siang Gratis".
Menakar tingkat kesuksesan program makan siang gratis capres 02 Prabowo, tentu kita harus memahami dulu maksud, tujuan dan peruntukannya.
Berbicara tentang "makan siang gratis", maka perlu menyiapkan beberapa Variabel penting : diantaranya pelaksana program, apakah menunjuk warung atau restoran, ?, apa makan siang di pendopo bupati atau walikota ? Pendopo kelurahan/ desa ? atau diberikan dalam bentuk uang?, dan peruntukannya?
Waktu pelaksanaan makan siang itu jam berapa ?, dan Menu makan siang itu apa ?, kepastian gizi dan kesehatan dari menu makan siang itu, dan tentu Plafon Anggaran yang harus disiapkan dan sumber penganggarannya dari mana?
Selain itu maksud dari anak indonesia itu apakah anak bayi ?, Anak yang lahir di indonesia ?, anak yag berkewarganegaraan indonesia ?, Apa semua pelajar di indonesia ?
Bagaimana anak yang tidak pelajar ? atau. Anak yang putus sekolah ?, maka perlu didukung dengan data dan statistik yang memadai guna melaksanakan dan mensukseskan program ini.
Harus juga diketahui dan dipastikan data statistik anak Indonesia yang berstatus pelajar, dan yang putus sekolah.
Penegasan Program makan siang gratis ini, seakan ingin meyakinkan kepada seluruh para pendukug, jika program ini akan benar benar dilaksanakan, seperti juga pernah disampaikan oleh cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka pada acara debat Cawapres tanggal 22 Desember 2023. "kita punya program makan siang gratis lho pak, program makan siang gratis investasi untuk menuju Indonesia emas," kata Gibran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 44,19 juta murid di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023. Jumlah tersebut turun 1,56% dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebanyak 44,88 juta orang.
Dari jumlah itu, jumlah murid paling banyak di jenjang Sekolah Dasar (SD) yang mencapai 24,08 juta orang. Meski demikian, jumlahnya turun 1,05% dibandingkan pada 2021/2022 yang sebanyak 24,33 juta orang.
Kemudian, jumlah murid di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 9,89 juta orang. Angkanya pun turun 1,76% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 10,06 juta orang.
Jumlah murid di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di tanah air sebanyak 5,17 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 1,44% dibandingkan periode sebelumnya yang sebanyak 5,06 juta orang.
Sementara, jumlah murid di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 5,05 juta orang. Jumlahnya menurun 6,28% dibandingkan pada 2021/2022 yang sebanyak 5,39 juta orang.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat jumlah murid di Indonesia pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 telah mencapai 53,14 juta orang. Hampir 50% dari angka tersebut adalah murid SD, yakni sebanyak 24,04 juta (seperti dikutip dari dataindonesia.id) (Tim Editorial)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531