Kegamangan Dalam Kegelapan yang Mendambakan Kebahagiaan

Dilihat 0 kali

 



JAWATIMURNEWS.COM |   Rabu  (27/3/2024)
ARTIKEL,- 

Ditulis Oleh : Jacob Ereste
Pemerhati Sosial-Budayawan

Orang berduit yang mampu membeli kekuasaan agar dapat lebih dominan menentukan kebijakan publik yang diinginkannya, terjadi lewat eksekutif, legislatif dan yudikatif. Maka beban penderitaan yang diakibatkan oleh ulah mereka --yang acap disebut banyak orang sebagai oligarki -- memang harus dihentikan dengan cara apapun.

Agaknya, itu pula yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu -- pemilihan Presiden dan legislatif maupun eksekutif pada level daerah -- telah dikendalikan serta dikuasai oleh oligarki yang berbagi kapling untuk banyak hal yang  membuat rakyat semakin sengsara.

Budaya transaksi di ranah politik maupun hukum telah menjadi pemandangan sehari-hari terjadi di Indonesia. Inilah keresahan yang melaten menyelimuti seluruh tata kehidupan rakyat yang gelisah untuk merumuskan jalan keluarnya.

Aksi unjuk rasa pun telah berhasil dilumpuhkan dengan berbagai cara dengan memperkuat imun bagi seluruh lembaga dan instansi hingga aparat pemerintah  yang sepatutnya berkewajiban melindungi dan memenuhi aspirasi rakyat. Beragam sengketa -- mulai dari Pilpres hingga Pilkada -- bertindihan dengan masalah hak rakyat atas tanah yang terus menjadi topik bahasan sampai mangkrak di ruang pengadilan yang tak lagi menyisakan keadilan.

Pengadilan rakyat kembali berulang hendak diwujudkan akibat suara rakyat dibenturkan pada tembok kekuasaan dan kedegilan perilaku  yang abai pada etika, moral dan akhlak kemanusiaan. Para pejuang demokrasi pun berguguran dalam adu kegigihan dan ketangguhan untuk sekedar bertahan hidup agar tak menyerah kalah. 

Wajah masa depan bangsa yang terlukis abstrak dalam bingkai semakin tak jelas bergantung dimana, dan untuk apa, atau sekedar penghias halaman sejarah agar tak diberi judul masa gelap dalam suasana kesuraman.

Refleksi diri ini sungguh memalukan diantara rasa malu yang telah kandas dan lunas dalam transaksi dan tawar menawar yang semakin sulit dielakkan. Semua pihak semakin pasih dan piawai memposisikan diri pada zona yang nyaman, meski semu, karena tidak mungkin dari cara yang culas itu dapat mereguk kenikmatan dan  kebahagiaan yang sesungguhnya. Yang ada tinggallah menunggu waktunya apes, azab akan segera menggilas dengan caranya yang lebih pedas. Karena tidak mungkin kejahatan dan kecurangan yang dilakukan itu luput dari pemantauan dan kendali Tuhan. 

Kota Bumi, 27 Maret 2024


(Red)

Redaksi
Editor           :  Kemal | Red

Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss

@Redaksi Jawatimurnews

Sumber : JTN Media Network

 THE GREEN NEWS JTN
Previous Post Next Post

Contact Form

OX-ZM 2020 Blogger Template SEO Responsive Clean CSS3 | apkmodstore Template Untuk Blog Download, Responsive, Fast Loading Plus Safelink | Cara Memasang Musik Dari Youtube Ke Blog | SISIMPL Templates Responsive, Fast Loading, Valid HTML5 | Membuat Multi Tab Server Video Streaming Seperti Layarkaca21 | Membuat Tombol Download Keren Seperti JalanTikus di blog | Membuat Semua Link External Menjadi Open New Tab | SIMPLE FAST | Template Responsive Mobile Friendly dan Fast Loading | Membuat Progress Scrollbar Pure JavaScript di Blogger | Membuat Menu Melayang (Sticky) Pure Javascript | mas tamvan