India dan Indonesia Ciptakan Sinergi Kuat Dalam Kemitraan Ekonomi

Dilihat 107 kali

Jakarta, 9 Desember 2024 โ€“ Kedutaan Besar India untuk Indonesia berkolaborasi dengan Kamar Dagang India-Indonesia (IndCham) untuk menyelenggarakan โ€œIndia-Indonesia Investment Synergy Forum: Bridging the Futureโ€ pada Jumat (6/12/2024), Hotel Borobudur, Jakarta, dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara India dan Indonesia. 

Acara dibuka oleh Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Sandeep Chakravorty. Dalam sambutannya, Sandeep menyampaikan bahwa India dan Indonesia memiliki banyak kesamaan dalam perjalanan pembangunan dan ekonomi. โ€œKita semua tahu tujuan Indonesia Emas pada 2045 dan kami (Republik India) juga bercita-cita menjadi Viksit Bharat pada 2047,โ€ ujar Sandeep, Jumat (6/12/2024). 

Mengetahui kedua negara memiliki tujuan yang sama, menurut Sandeep, kerja sama antara India dan Indonesia harus terjalin erat, terlebih dalam bidang digitalisasi dan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), meningkatkan sektor manufaktur, sektor kesehatan dan farmasi, bahkan ekonomi hijau. 

Sandeep menyampaikan, โ€œApa yang ingin saya sampaikan adalah selama sepuluh tahun terakhir, kami (Republik India) telah memulai perjalanan menuju kemandirian, menuju โ€˜Make in Indiaโ€™, menuju digitalisasi India, dan menciptakan ekosistem startup yang kuat. Ini adalah pelajaran-pelajaran yang ingin kami bagikan dengan Indonesia.โ€ 

Tidak sampai situ, tetapi Sandeep pun menekankan bahwa India sangat mendukung kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. โ€œDengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kami sangat ingin bermitra dengan Indonesia dan sangat percaya pada kebijakan luar negeri bebas dan aktif Indonesia,โ€ jelas Sandeep. 

Forum yang bertajuk โ€œIndia-Indonesia Investment Synergy Forum: Bridging the Futureโ€ ini dilanjutkan dengan keynote address oleh Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

โ€œIndonesia sedang melalui transformasi, melalui hilirisasi industri, memperkuat ekonomi digital, mengembangkan ekonomi baru seperti sistem semikonduktor, serta transisi energi,โ€ jelas Airlangga mengenai upaya pertumbuhan ekonomi dari 5.3% hingga 8% dalam kurun waktu lima tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. 

โ€œIndia adalah mitra yang signifikan bagi Indonesia. Kedua negara melakukan perdagangan sekitar 27 miliar dolar AS dan pertumbuhannya sekitar 20 persen setiap tahun. Bagi Indonesia, India adalah mitra strategis tidak hanya dalam perdagangan tetapi juga investasi,โ€ lanjut Airlangga yang menekankan bahwa Indonesia perlu membangun jembatan dan membuat koneksi dengan India. 

Airlangga juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan memajukan tujuan ekonomi bersama antara India dan Indonesia. โ€œMari kita manfaatkan peluang yang ada di depan kita ini, untuk memperkuat kemitraan kita lebih lanjut dan menciptakan masa depan yang sejahtera bagi rakyat kita,โ€ tutupnya.

Panel diskusi pertama dalam acara India-Indonesia Investment Synergy: Bridging the Future mengangkat tema โ€œBuilding Bridges between โ€˜Make in Indiaโ€™ and โ€˜Make in Indonesiaโ€™โ€. Sesi panel ini dibuka oleh Tirta Nugraha Mursitama, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia. 

Setelah sambutan pembuka, diskusi dilanjutkan oleh moderator, M. Taufiqurrahman, Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, yang memandu dialog dengan sejumlah panelis. Taufiqurrahman memandu dialog dengan sejumlah panelis yang hadir. Di antaranya adalah Shinta W. Kamdani, Ketua APINDO; Bambang Susantono, mantan Wakil Presiden ADB; Raja Singh Khurana, Wakil Presiden Invest India; Hemant Kabra, Direktur RR Global; serta Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo. 

Diskusi ini berfokus pada pentingnya sinergi antara India dan Indonesia dalam meningkatkan kolaborasi ekonomi, investasi, dan produksi bersama. Para panelis membahas berbagai peluang dan tantangan yang dapat dimanfaatkan kedua negara untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi mereka. 

Sedangkan sesi panel diskusi kedua berfokus pada pendanaan inovatif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang mengusung tema โ€œFinancing the Futureโ€. Sesi ini dimoderatori oleh Nitin Jaiswal, Kepala Hubungan Eksternal Asia-Pasifik di Bloomberg.

Panelis yang hadir pada sesi ini termasuk Raunak Kapoor, Mitra Asosiasi di MicroSave Consulting; Oki Ramadhana, Komisaris IDX; Kumar Ankit dari Patym; Sandip Shah, Kepala Departemen IFSC di GIFT CITY; Puneet Punj, Direktur dan Kepala DBS Bank Indonesia; serta Aris Sutantio, Direktur Pengembangan Bisnis di Bank SBI Indonesia. 

Diskusi ini mengeksplorasi berbagai pendekatan baru dalam pembiayaan untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan di tengah dinamika global yang terus berubah. Para panelis juga membahas potensi investasi yang dapat mendukung transformasi ekonomi di kedua negara.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES


@Redaksi JAWATIMURNEWS
Editor : Zahrudin-Haris-Athallah SND
Sumber : JTN MEDIA NETWORK

Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss
Previous Post Next Post

Contact Form

Dorong Keterlibatan Brand, LindungiHutan Permudah Akses Kolaborasi Hijau | Maknai 37 Tahun Berkarya, Lintasarta Perkuat Peran sebagai AI Factory dan Pemimpin Transformasi Digital Indonesia | Kashmir: Lembah Indah yang Mengisahkan Luka Warga Sipil | Dipha Barus hingga Afgan Ramaikan Grand Opening 25hours The Oddbird Jakarta | Yayasan KEHATI Buka Pendaftaran ESG AWARD 2025 by KEHATI | Disdukcapil Nganjuk Utamakan Layanan Masyarakat Dengan Gratis . | Sepekan Operasi Pekat Premanisme, Polres Serang Amankan 66 Preman | Pemkab Sampang Lepas Keberangkatan 104 Calon Jemaah Haji | Warga di Sampang Temukan Bayi Prematur Saat Mencari Rumput | Kecelakaan Maut Purworejo-Magelang, Polda Jateng Berikan Pendampingan dan Konseling bagi Korban | mas tamvan